Langsung ke konten utama

KETIKA MAS GAGAH PERGI THE MOVIE

KETIKA MAS GAGAH PERGI _ THE MOVIE
Pasti penikmat dan penggemar karya - karya Bunda Helvy Tiana Rosa pasti tau dong Novel Ketika Mas Gagah Pergi. Pada awalnya KMGP ini berbentuk cerpen, Tahun 1993 bunda meluncurkan cerpen ini, dimana cerpen ini diterbitkan oleh Majalah Annida dan terbit sebagai buku bersama kisah-kisah saya yang lain tahun 1997 (Penerbit Pustaka Annida) dan langsung terjual 10.000 eksemplar sebelum dicetak sebagai buku. Tahun 2000 buku ini diterbitkan dan cetak ulang berkali-kali oleh Penerbit Asy Syaamil, Bandung.  Cerita KMGP dalam bentuk cerpen saya lanjutkan tahun 1997 di Majalah Annida, dengan kemunculan “Lelaki Tak Bernama” atau yang biasa disebut “Mas Kotak-Kotak.”  Jangan dikaitkan dengan salah satu kandidat capres 2014 ya, karena cerita ini muncul lebih dulu jauh sebelum kandidat tersebut muncul. Bukan mustahil tim kandidat capres tersebut terinspirasi dengan kesukaan tokoh “Lelaki Tak Bernama” si Mas Kotak-kotak ini untuk naik gunung, bekerja, blusukan :). Lalu versi 1993 dan 1997 diterbitkan dalam bentuk novellet 2011. Hingga kini buku KMGP telah dicetak ulang lebih dari 25 kali. Republika, The Straits Times hingga Los Angees Times pun menyebut saya sebagai pelopor penulisan fiksi Islami perempuan atau pelopor fiksi Islami kontemporer di Indonesia. Sebagian menganggap KMGP sebagai “pembuka jalan” bagi munculnya karya sastra remaja bernuansa Islam yang kemudian menjamur di negeri ini.  Allahu a’lam.

Ngomong - ngomong soal KMGP The Movie nih, yang bentar lagi mudah - mudahan bisa cepat terwujud film ini.
Oh iya, daripada banyak basa basi, hehe ini nih ada sebuah Postingan dari Bunda Helvy langsung di Grup Facebook, bagi sahabat yang ingin bergabung silahkan let's join us --> https://www.facebook.com/groups/kmgpkita/permalink/795721100491021/

HELVY TIANA ROSA :
September 1993 adalah bulan pertama Ketika Mas Gagah Pergi terbit sebagai cerita pendek di Majalah Annida (Gaya Baru). Bulan ini 21 tahun perjalanan KMGP, sebuah kisah yang telah terbit dalam bentuk buku dengan 25 kali cetak ulang. Buku yang habis 10.000 eksemplar sebelum dicetak sebagai buku dan diterbitkan pertamakali oleh Penerbit Annida Pustaka, 1997.
Ah, tetiba saya tersadar betapa banyak orang yang selalu membincangkan dan berharap cerita ini difilmkan. Saya banyak bertemu para pembaca di dunia nyata dan maya yang berkata betapa cerita ini mampu mengubah mereka ke arah lebih baik. Bahkan banyak yang bilang KMGP menjadi jalan mereka menuju hidayah, banyak yang memutuskan memakai jilbab usai membaca KMGP. "Aku baca berkali-kali dan selalu menangis, Mbak. Andaikan semua anak muda muslim membaca buku ini," kata salah satu pembaca. Habiburrahman ElShirazi bahkan mengatakan bahwa seharusnya KMGP menjadi salah satu bahan bacaan pembentuk karakter yang didistribusikan Depdikbud ke sekolah-sekolah. Yo Nonaka, sosiolog dari Jepang menyatakan diantara hasil penelitiannya, ia menemukan bahwa sebagian besar mereka yang memutuskan mengenakan hijab di tahun 1990-an dan 2000-an, ternyata pernah membaca KMGP dan menganggap buku ini turut mempengaruhi mereka untuk lebih mengenal dan dekat pada Islam.
Sejak 2004 sudah ada beberapa PH yang "melamar" cerita ini. Ada PH yang prosesnya sudah berjalan kemana-mana sampai mengeluarkan soundtrack lebih dahulu, lalu tak jadi karena satu dan lain hal. Ada PH yang sudah bayar cerita ini. Penulisan skenario sudah dilakukan hingga draft 12. Namun meski sudah casting melibatkan lebih dari 1000 peserta dengan juri para aktor dan aktris kawakan--film ini urung diproduksi. Alhamdulillah kontrak berakhir dan kembali pada saya secara baik-baik. PH yang lain hampir tandatangan kontrak, namun mengambang, membiarkan saya menunggu. Katanya mereka belum punya investor. Artinya, mereka tertarik tapi KMGP tidak menjadi prioritas. Saya pun menarik kembali cerita ini dari meja mereka.
Di luar itu terlalu banyak hal dimana Mas Gagah "harus kalah" oleh keinginan pemilik modal. Saya dan Mas Fredy yang menulis skenario harus mengalah untuk pelan-pelan mengabaikan idealisme Mas Gagah versi buku saat dituangkan dalam skenario, saat penulis skenario diganti.... dan puncaknya, saat sutradara yang telah disepakati wafat. Tentu saya tak mungkin membiarkan seorang yang mengatakan "Kalau saya yang garap maka KMGP akan jadi cerita adik kakak biasa"---menjadi sutradara film ini.
Selama 10 tahun saya telah turut memberi harapan pada pembaca bahwa suatu hari nanti mereka akan melihat Mas Gagah dan Gita yang sosoknya telah mereka akrabi sejak lama, sebagaimana dalam buku. Nyatanya? Hingga kini belum terwujud.
Mengapa? Sekali lagi, bukan karena tak ada PH yang mau, tapi karena saya harus mempertahankan hal-hal prinsipil, yang merupakan ruh, spirit dalam KMGP. Dan itu sungguh tak mudah.
Jadi kini apa yang harus saya lakukan? Diam dan menunggu "lamaran" lagi? Menunggu PH yang tepat dan mendukung idealisme dalam buku ini datang? Kapan? Atau bilakah tiba masanya para tokoh muslim dengan harta berlimpah, mau memberi modal bagi terlaksananya film ini? Lalu dalam benak dan hati muncul pula pertanyaan, mengapa jalan Mas Gagah begitu terjal? Mengapa kisah lain dari penulis lain, begitu mudah difilmkan? Atau ada hikmah besar di balik terjalnya jalan Mas Gagah? Lalu...mungkinkah ada jalan lain yang tak biasa, yang Allah ingin saya tempuh untuk KMGP?
Kemarin, 1 September 2014, secara mendadak saya bertemu beberapa kawan. Kami sepakat untuk ikhtiar membuat film ini dengan crowd funding.
Crowd funding adalah pendanaan secara gotong royong untuk mewujudkan gagasan yang sama-sama disepakati. Cara ini makin populer digunakan di berbagai belahan dunia, untuk mewujudkan karya-karya yang dalam cara pandang konvensional dianggap tidak komersial. Belakangan terbukti banyak produk/ layanan yang dibiayai secara gotong royong (crowd funding) justru berhasil secara komersial, sehingga makin banyak investor yang melihat jumlah dukungan sebagai indikator potensi keberhasilan komersial.
Nah jadi rencananya kami akan membuka rekening untuk film KMGP. Soal film kita ambil KMGP versi buku thn 2011/ KMGPdK yang lebih kontemporer, namun judul tetap KMGP. Nah nanti masyarakat yang menginginkan film ini terwujud bisa turut menyumbang (berapapun besarnya). Kita akan jalan dengan dukungan kawan-kawan yang mengerti bagaimana membuat film yang bagus dan laris, insya Allah.
Sebelum crowd funding ini jalan, saya butuh bantuan teman-teman untuk "menggelindingkan bola salju" agar target tercapai. Saya tahu kawan-kawan sibuk, saya juga tak akan mampu membayar "tim sosmed" yang ada di group ini. Saya hanya meraba-raba, berpikir teman-teman saya yang mana yang punya cita-cita sama dan mau mendukung. Maafkan saya bila saya salah dan sila kawan-kawan yang tak berkenan untuk balik kanan. Mohon maaf sekali lagi, ya...
Rencana saya MULAI 25 SEPT-- 3 OKT kita akan lakukan penggalangan dana SERENTAK melalui rekening FLP yang akan dibuka dan beberapa rekening lembaga lainnya (nomor rekening menyusul ya). Insya Allah dana akan dikelola transparan dan diaudit. Kita butuh sedikitnya 100.000 orang serentak menyumbang via rekening itu dalam waktu seminggu. Jumlah uang yang terkumpul urusan belakangan. Yang penting jumlah orang yang mengirim uang ke rekening tersebut. Berapa saja jumlah uangnya. Seribu, lima ribu, dua puluh atau 50 ribu, 100 ribu, atau berapapun. Tapi 100 ribu orang yang terlibat di minggu pertama akan membuat KMGP dilirik oleh investor. Jadi itu ya sebabnya mengapa kita tekankan penggalangan dana dalam seminggu, meski setelahnya rekening tetap kita buka.
Nah untuk itu tentu harus ada persiapan matang, yang terutama saya harapkan kita atur di group ini. Karena itu bila kawan-kawan punya teman yang sangat suka dengan KMGP, ajak mereka bergabung. Selanjutnya saya harap, sementara ini SEMUA POSTINGAN HANYA UNTUK GROUP INI SAJA. Mohon tidak keluar isinya dari group ‪#‎KMGPKita‬
Insya Allah akan segera kita atur langkah-langkahnya.
Untuk menjalankan ini kita akan dibantu sepenuhnya oleh kawan-kawan Forum Lingkar Pena, beberapa tokoh (semoga, sedang dilobby), dan beberapa kawan sineas serta Anda semua, kawan-kawan FB terbaik saya.
Dan bila ini berhasil, saya optimis kita akan bisa wujudkan film KMGP dengan spirit yang sama dengan buku-nya, insya Allah. Bukan itu saja, saya yakin jalan ini bisa menjadi alternatif bagi karya-karya bermutu lain untuk muncul ke permukaan tanpa harus tergantung pada penguasa atau pemilik modal tertentu.
Di samping itu saya juga mengusulkan agar seluruh keuntungan film ini (bila nanti berjalan dan mendapat banyak untung) disumbangkan untuk dua kepentingan. Yang pertama, bagi kegiatan literasi untuk kaum muda di negeri ini melalui FLP. Dan yang kedua, disumbangkan bagi gerakan kemerdekaan Palestina yang dipelopori para pemuda Gaza. Nanti bisa melalui ACT atau KNRP.
Demikian sedikit yang bisa saya infokan.
Saya mengundang kawan-kawan saya DARI BERBAGAI KALANGAN DAN WILAYAH di sini. Kawan-kawan yang menyukai & mengerti makna penting seni budaya dalam kehidupan, yang peduli pada nilai-nilai Islam serta pada pembangunan karakter anak bangsa.
Terimakasih sudah sudi berada di barisan ini.
Suatu saat insya Allah saya akan balas semampu saya, kehadiran kawan-kawan di sini dengan keberadaan saya bersama kawan-kawan.
Bismillah...
bismillah...
Bismillah...
Tak ada yang tak mungkin bagiNya dan bagi kita yang percaya...:')

Nah jadi begitu ceritanya sahabat, mohon bantuan dan dukungannya yah, pokoknya recommended banget deh KMGP dibuat the movienya.
Buat yang belum baca KMGP, ini ada link novellet KMGP (versi tahun 2011) langsung dari Bunda Helvy di --> http://sastrahelvy.com/2014/09/05/ketika-mas-gagah-pergi/
Selamat Membaca..!! :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cerpen : Lota Friends

“Lota Friends” Semburat mentari mulai menampakkan cahayanya, pagi ini aku bergegas berangkat sekolah, seperti biasa aku berangkat sekolah dengan menggunakan sepeda, sepeda kesayangan yang setia menemani hari-hari ku. Ku kayuh sepeda perlahan, tidak perlu terburu - buru yang penting selamat sampai sekolah.             Ku lihat pemandangan sekitar jalanan pedesaan yang ku lewati begitu asri, bunga-bunga bermekaran, burung-burung berkicauan riang seolah bertasbih memuji Asma Allah. “Odiii, Tunggu kita..!!”, Suara itu terdengar seperti suara Tina, Andi, dan Lani. Aku pun langsung mengerem sepedaku dan menoleh ke belakang. “Eh, ternyata kalian, ayo kita berangkat bareng ke sekolah..!!”. Sahutku. “Ayo Od.” Ujar Tina. Aku, Andi, Tina, dan Lani pun berangkat ke sekolah bersama-sama dengan sepeda kami masing-masing.             “Lan, tumben kamu naik sepeda ke sekolah?”. Tanya ku pada Lani. “Iya nih Od, tumbenan yah, biasanya kan dianter sama ayahnya.” Ujar Andi. “Hehe, sekarang a

Lirik lagu Meyda Sefira ft Lutfiah Hayati - Rindu Ibu Ayah

Indahnya masa masa kecilku Bersamamu ibu Darah yang mengalir kau berjuang melahirkanku Indahnya masa masa kecilku Bersamamu ayah Teringat berat pengorbananmu untuk anakmu Rindu ini untuk ibu dan ayahku ungkapan cinta terdalam dari hati setulus do'a yang kuucap selalu Semoga Allah slalu anugrahkan bahagia Cinta yang kau beri sungguh indah tiada terbeli Kasih yang kau beri murni seperti matahari Rindu ini untuk ibu dan ayahku ungkapan cinta terdalam dari hati setulus do'a yang kuucap selalu Semoga Allah slalu anugrahkan bahagia tangisku kala malam mengingat engkau teringat semua amanah yang kau beri air mata ku tumpah menyentuh kalbu ku do'akan dirimu

Ilmu Dan Adab

بِسْمِ اللهِ الّرحْمنِ الّرحِيْمِ Assalamu'alaikum Wr. Wb.             Segala Puji hanya bagi Alloh, Robb semesta alam yang Maha Esa, yang tiada sekutu bagi-Nya. sholawat dan salam semoga selalu tercurah limpahkan kepada Junjunan kita Habibana Wanabiyyana Muhammad SAW sebagai uswah, figur yang hendaknya kita contoh dengan menjalankan sunnah sunnahnya. Juga kepada para shohabatnya, kepada para tabi’in nya, kepada para tabi’ut tabi’in nya, dan semoga sampai kepada kita selaku umatnya yang harus senantiasa menggalakan sunnah-sunnahnya, sehingga mudah-mudahan kita termasuk kedalam umatnya yang mendapatkan syafa’at di akhirat kelak. Manusia ketika menjalani hidup ini perlu bekal, jangankan hidup, ketika kita berjalan saja, rekreasi, kita tamasya kita perlu bekal dari rumah. Kita perlu bawa uang, kita perlu bawa air, itu rekreasi yang sifatnya hanya sementara apalagi untuk hidup dimuka bumi ini yang begitu panjang perjalanannya walaupun hanya sementara. Kita perlu bekal agar